Beberapa dari kita pasti pernah menerima pesan yang memberi selamat, kepada mereka karena memenangkan lotre. Misalnya, tiket lotre dengan hadiah produk. Padahal, tidak pernah membeli atau menggunakan produk tersebut.

Hadiahnya bervariasi mulai dari uang tunai hingga mobil. Untuk meyakinkan anda, pengirim pesan juga berisi serangkaian nomor unik (nomor lotre) dan alamat situs web palsu. Ya, pengirim melakukan segalanya dengan kekuatan mereka untuk membuat kita percaya pada penipuan mereka. Berikut adalah tiga cara mudah untuk mengetahui situs abal-abal:

1. Menggunakan Domain Gratis

Domain ada beberapa yang gratis dan sangat populer, antara lain .TK (Tocal), .ML (Mali), .CF (Afrika Tengah), .GA (Gabon), .GQ (Guinea Khatulistiwa). Faktanya, keberadaan domain gratis telah disalahgunakan oleh scammers. Dalam hal ini, logikanya sederhana. Jika penyelenggara giveaway, atau acara lain yang mewakili produk atau perusahaan, sebenarnya bukan scam, mengapa mereka harus menggunakan domain gratis? Bahkan jika domain seperti .COM atau .NET berada di kisaran USD 10 atau Rp 100.000.

2. Perhatikan domain dan subdomain

Kami mengambil alamat fitur video call nakal WhatsApp, http://whatsapp.videocallinginvite.cf/. Sepintas, tidak ada yang ganjil dengan alamat tersebut. Selanjutnya, alamat whatsapp.videocallinginvite.cf dibagi menjadi dua bagian, whatsapp (subdomain) dan videocallinginvite.cf (root domain). Domain root videocallinginvite.cf memungkinkan scammers membuat banyak subdomain lain seperti bbm.videocallinginvite.cf, telegram.videocallinginvite.cf, dan viber.videocallinginvite.cf.

3. Apakah Anda ingin memeriksa awalan alamat, HTTP atau HTTPS?

HTTP adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol, dan HTTPS adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol Secure. Perbedaan keduanya ada pada huruf S “Secure”. Singkatnya, protokol HTTPS lebih aman daripada HTTP karena semua lalu lintas yang dilaluinya dienkripsi. Jadi ketika Anda kembali ke alamat whatsapp.videocallinginvite.cf, alamat tersebut tampaknya menggunakan protokol HTTP, bukan HTTPS. Faktanya, situs web secara khusus diharuskan untuk memberikan informasi terperinci saat mengklaim hadiah. Jadi, Karena itu, wajar bila kita meragukan keamanan alamat tersebut., tetapi penting untuk menekankan bahwa HTTPS tidak 100% aman, tetapi jelas lebih aman daripada HTTP.

Referensi:
https://www.liputan6.com/tekno/read/2555994/3-cara-mudah-mengenali-situs-web-abal-abal

Oleh Irfan Mulyana Abdillah